Program Mantap Jiwa (Mahasiswa Unhas Sehat Pikiran dan Jiwa) oleh Tim Pendamping BPSS (BioPsikoSosialSpiritual) dari RS Unhas diikuti sebanyak 100 orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Kamis, 5 September 2024 di Ruang Auditorium Lt.2 RS Unhas. Kegiatan ini merupakan Program edukasi Rumah Sakit Unhas ke Masyarakat Sekitar Rumah Sakit dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah kehidupan sehari-hari.
Acara dibuka oleh sambutan Dr. Rosyidah Arafat, S.Kep., Ns., M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku Direktur Keperawatan dan Penunjang Non Medik, dan Wakil Dekan 1 FKM Unhas, yang menekankan bahwa “Mahasiswa memiliki masalah yang berbeda di setiap angkatannya, misalnya mahasiswa semester akhir yang pusing dengan tugas akhirnya dan mahasiswa baru sibuk dengan pengaderannya” ujar Bapak Dr. Wahiduddin, SKM, M.Kes. Beliau juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif mahasiswa dalam mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Setelah sambutan, dilakukan skrining awal mengenai kondisi mental para peserta.
Skrining ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum kesehatan mental mahasiswa yang hadir. Hasil skrining tersebut akan dikirimkan secara pribadi kepada masing-masing peserta melalui aplikasi WhatsApp, sehingga mereka bisa mengetahui kondisi mentalnya dan mendapat rekomendasi untuk langkah selanjutnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi utama yang dibawakan oleh ibu A. Juwita Amal, S.Psi, M. Psi., Psikolog yang merupakan seorang dosen di Program Studi Psikologi di Universitas Hasanuddin. Dalam sesi ini, Juwita memaparkan pentingnya pengetahuan terkait keadaan mental pribadi. Perlunya pemahaman bahwa kondisi mental dan emosional adalah sebuah hal yang dinamis dan bersifat kontinyu. Maka adalah hal normal untuk merasakan perasaan senang dan sedih secara bergantian, terutama kepada mahasiswa yang sedang dalam fase dewasa awal. Banyak perubahan dan tuntutan sosial yang membuat mahasiswa menjadi rentan terhadap kondisi stress. Dijelaskan juga terkait bagaimana manajemen stress yang baik dilakukan, bahkan bukan hanya untuk diterapkan kepada diri sendiri namun juga untuk diterapkan ke orang lain seperti teman sebaya yang membutuhkan pertolongan terkait kondisi mental.
Materi yang disampaikan mendapatkan perhatian besar dari para peserta, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. dalam sesi ini, peserta diajak berdiskusi secara interaktif. Salah satu peserta bertanya terkait bagaimana cara agar dapat menghindari self diagnose, yang kemudian dijawab oleh pemateri bahwa “Kalau merasa ada gejala mental illness yang dirasakan bahkan sudah ke tahap mengganggu aktivitas fisik, maka jangan googling sendiri tapi langsung cari bantuan profesional untuk dicarikan solusi” Jelas Ibu Juwita. Mahasiswa yang memiliki keluhan terkait kesehatan mental dapat menghubungi Pusat Layanan Konseling Mahasiswa Unhas di 0821-9717-0955 (WhatsApp).